精華區beta poem 關於我們 聯絡資訊
北京—上海 --Kuslan Budiman (1935- ) 我告別古老的城門 掠過了一棟棟土磚房 隨著火車疾馳 穿越了田野 遠處的山巒是灰色的 藍天上聚積著雲 攪動了我難以平靜的心 憑一把利刃 我切開橘紅果肉的西瓜 裡面一片朱紅 朱紅得像孩子的嘴唇 我細讀了妳的信: 我的盼望沒變 仍想辦個盛大的餞別宴! 但我的愛人呀 不必強求一個盛宴 火車向前奔 回首日已盡 晨光幽微幕重重 一路跋涉到上海 Beijing-Shanghai --Kuslan Budiman (1935- ) gerbang kuno kutinggalkan rumah-rumah lempung kulalui kereta itu lari bandang menembusi ladang-ladang gunung kelabu di kejauhan langit biru bergumpal awan mengusik hati jadi tak jenjam dengan pisau tajam kubelah semangka jingga dalamnya merah semerah bibir si bocah kuteliti surat-suratmu: belum kuasa sudah bias bikin pesta besar luar biasa! tapi kekasihku tak ditentukan oleh pesta kereta itu meluncur kencang menjauhi matahari dengan selubung senja remang mengarungi kota Shanghai Awal Kembara, ed., Di Negeri Orang: Puisi Penyair Indonesia Eksil, Jakarta: Amanah-Lontar, 2002, p.114. Beijing-Shanghai --Kuslan Budiman (1935- ), translated by Harry Aveling I pass through an ancient gateway leave baked-clay houses behind with the train that runs so quickly through the fields grey mountains in the distance a blue sky gathering clouds disturbs my restless heart cutting a watermelon with a sharp knife I find the fruit inside is as red as a young girl’s lips I study your letters and can do nothing I want to have a big party but, my Darling, we have no time for parties the train speeds quickly ahead leaving the sun behind veiled in the dark dawn which covers Shanghai John H. McGlynn & A. Kohar Ibrahim, ed., Menagerie 6: Indonesian Fiction, Poetry, Photographs, Essays, Jakarta: The Lontar Foundation, 2004, p.113. -- http://kamadevas.pixnet.net/blog -- ※ 發信站: 批踢踢實業坊(ptt.cc) ◆ From: 98.206.162.66